Dampak Buruk bagi Organ Intim Wanita Jika Terlalu Sering Pakai Celana Ketat

  • Bagikan
ilustrasi penggunaan celana ketat oleh wanita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kebiasaan mengenakan celana ketat ternyata memiliki dampak buruk bagi organ intim wanita. Celana ketat memang membuat wanita tampak stylish. Namun, celana ketat ternyata dapat membuat vagina panas dan dampaknya cukup mengerikan.

Sangat sedikit wanita yang menyadari bahwa ada sejumlah kebiasaan yang ternyata membuatnya susah hamil. Salah satunya adalah kebiasaan menggunakan celana ketat yang dapat membuat vagina panas.

Hampir 20 persen wanita mengidap masalah susah mendapatkan momongan. Kondisi ini disebabkan adanya kebiasaan sehari-hari wanita yang sebaiknya perlu untuk diubah atau tidak perlu lakukan.

Berikut beberapa kebiasaan negatif yang patut dihindari wanita demi menjaga kesuburan rahim agar muda mendapatkan anak.

Memakai Celana Terlalu Ketat

Terlihat fashionable memang menjadi keinginan para wanita. Salah satunya memakai celana ketat agar tampak stylish.

Namun, tahukah bahwa celana yang ketat menyebabkan vagina menjadi panas. Hal inilah yang menurunkan jumlah dan fungsi sperma yang diproduksi serta membawa masalah dalam proses pembuahan saat berada di rahim. Hal ini lah yang menyebabkan wanita susah mendapatkan momongan.

Pemakaian Tabir Surya Berlebihan

Tabir surya memang melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Namun, studi terbaru menyebutkan bahwa bahan kimia yang terdapat di dalamnya dapat mengganggu fungsi sel sperma.

Hal tersebut terjadi karena filter di dalam tabir surya bisa menembus kulit, sehingga bahan kimia yang masuk ke aliran darah dapat memberikan dampak negatif pada hormon.

Oleh karena itu, sebaiknya kurangi kebiasaan menggunakan bahan kimia atau tabir surya secara berlebihan.

Olahraga Berlebihan

Terdapat sebuah penelitian menyatakan bahwa melakukan olahraga berlebihan selama lebih dari 1 jam sehari bisa menghambat terjadinya ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari indung telur menuju tuba falopi untuk dibuahi.

Normalnya, tubuh memerlukan lemak dan energi untuk memproduksi hormon yang mengatur mekanisme ovulasi.

Namun, olahraga berat justru membuat tubuh kekurangan cadangan lemak dan energi tersebut, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi.

Proses ovulasi yang terhambat ini tentunya akan mengganggu siklus menstruasi. Nah, siklus menstruasi yang tidak teratur ini diketahui bisa membuat dinding rahim menjadi lebih tipis.

Akibatnya, bila suatu saat pembuahan terjadi, proses menempelnya embrio pada dinding rahim untuk tumbuh menjadi janin juga akan menjadi sulit.

Tidak hanya pada wanita, olahraga berlebihan juga berdampak pada kesuburan pria. Olahraga yang berlebihan dapat menurunkan kualitas sperma, baik itu jumlah ataupun kemampuan sperma untuk bergerak. Hal ini akan membuat peluang sperma untuk membuahi sel telur menjadi lebih kecil.

Setelah mengetahui fakta di atas, bukan berarti kamu justru menghindari olahraga atau tidak mau berolahraga sama sekali.

Sebab Olahraga tetap bermanfaat bagi tubuh dan juga meningkatkan kesuburan asalkan dilakukan dengan cara yang benar. (dra/fajar)

  • Bagikan